Keracunan Jengkol, Jengkol memiliki khasiat untuk memperlancar BAB, mencegah penyakit diabetes, bahkan juga bisa digunakan sebagai pestisida alami untuk mengatasi hama walang sangit pada tanaman padi karena jengkol memiliki kandungan asam amino dan sulfur di dalamnya.
Tidak hanya itu, ekstrak air kulit buah jengkol juga dapat digunakan sebagai larvasida untuk mencegah penyakit demam berdarah. Daunnya memiliki khasiat untuk mengobati luka, kudis, eksim, dan bisul. Kulitnya memiliki khasiat untuk mengobati borok. Ekstrak kulit jengkol juga berpengaruh terhadap jentik nyamuk.
Jengkol biasanya digunakan sebagai teman makan dan dapat menjadi berbagai makanan olahan seperti emping, rendang, semur jengkol, balado jengkol, dan lain sebagainya. Namun jika dikonsumsi secara berlebihan maka dapat menyebabkan keracunan.
Mengapa bisa terjadi keracunan jengkol? Keracunan jengkol bisa terjadi karena jengkol memiliki kandungan djenkolic acid. Selain itu keracunan jengkol juga bisa disebabkan sumbatan saluran kemih akibat presipitasi atau pengendapan kristal asam jengkol.

Keracunan jengkol tergantung kerentanan dan daya tubuh seseorang karena sensitivitas seseorang terhadap jengkol berbeda-beda.
Keracunan Jengkol, Gejala dan Cara Mengatasinya
Gejala Keracunan Jengkol
Ada sejumlah gejala keracunan jengkol, diantaranya ditandai dengan bau khas jengkol dari mulut, napas, air seni, disertai nyeri perut dan muntah. Saat buang air kecil pun terasa nyeri. Pinggang terasa sakit dan nyeri. Air seni bisa berwana merah karena disertai darah. Ketika ingin kencing, tidak bisa keluar karena terdapat sumbatan.
Keracunan jengkol dapat mengakibatkan rasa nyeri yang hebat dan tidak teratur, gangguan berkemih, encok, dan gagal ginjal akut (terutama dialami pria). Keracunan jengkol timbul karena keasaman urine, kemungkinan jumlah jengkol yang dimakan (semakin banyak jengkol yang dikonsumsi, maka semakin rendah pH darah dan urine), serta sensitivitas terhadap asam jengkol.
Cara Mengatasi Keracunan Jengkol
Jika penderita merasakan gejala keracunan yang ringan seperti sakit pinggang dan muntah, maka penderita tidak perlu dirawat inap. Penderita hanya perlu banyak meminum air dan diberikan natrium bikarbonat.
Jika penderita merasakan gejala ekracunan yang berat seperti kencing berdarah atau susah kencing, maka sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit. Biasanya bila pasien tidak dapat kencing, maka dokter akan merestriksi cairan dengan infus dekstrosa 5-10% selama empat hingga delapan jam.

Herbal Untuk Mengatasi Keracunan Jengkol
Terdapat sejumlah herbal yang bermanfaat untuk mengatasi keracunan jengkol. Diantaranya buah pepaya dan daun pegagan/kaki kuda. Caranya, gunakan buah pepaya muda, cuci hingga bersih, kemudian di parut. Tambahkan setengah gelas air matang dan beri sedikit garam. Minumlah ramuan tersebut hingga gejala menghilang.
Selain itu Anda juga bisa menggunakan daun pegagan. Caranya, rebuslah sepuluh hingga lima belas daun pegagan dengan menggunakan tiga gelas air, hingga tinggal tersisa satu setengah gelas saja. Saring air rebusan tersebut lalu minum.
Cara yang lain, gunakan campuran dua sendok teh serbuk kopi, satu sendok makan putih telur, dan dua sendok makan madu murni. Seduh dengan segelas air panas. Minum dua kali sehari selagi masih hangat dengan dosis setengah gelas untuk sekali minum.
Namun sebagai catatan, penderita harus berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengkonsumsi ramuan-ramuan herbal tersebut.
Demikian ulasan Keracunan Jengkol, Gejala dan Cara Mengatasinya, semoga bermanfaat buat sobat pembaca burangir.com
Leave a Reply