Tindihan saat tidur – Kadang kala kita mengalami tindihan saat tidur. Definisi tindihan adalah ketidakmampuan untuk melakukan gerakan volunter, baik saat hendak tidur maupun saat bangun tidur. Ketika seseorang mengalami tindihan, ia akan merasa seperti susah bergerak, dada sesak, tidak bisa menggerakkan anggota tubuh walaupun dalam keadaan sadar, tidak bisa berbicara saat akan atau bangun tidur, bahkan bisa berhalusinasi melihat bayangan hitam di sekitar tempat tidur.
Tindihan bisa dilihat sebagai fenomena motorik murni yang memiliki ciri disosiasi ketika atonia otot yang memiliki kaitan dengan rapid eye movement (REM) bersamaan dengan kondisi terjaga atau penuh kesadaran.
Tindihan pertama kali dideskripsikan sebagai “night palsy” oleh Mitchell pada tahun 1876. Sedangkan Samuel Wilson, neurolog Inggris, pada tahun 1928 menyebutnya sebagai “sleep paralysis”. Tindihan tidak bisa dilepaskan dari gangguan tidur, narkolepsi, dan mimpi buruk. Kondisi ini biasanya dialami oleh orang dewasa dan remaja.
Mengenal Tindihan Saat Tidur, Gejala dan Cara Mencegahnya
Penyebab Tindihan Saat Tidur
Umumnya, tindihan saat tidur disebabkan oleh perubahan waktu tidur, stres, kurang tidur, pola tidur yang tidak teratur, dan lelah. Selain itu ada beberapa hal yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya tindihan, seperti buruknya kesehatan mental, tidur seharian penuh, sulit memulai tidur, perubahan lingkungan dan sosiokultural, konsumsi minuman beralkohol, tidur terlalu awal atau terlambat tidur, dan berbagai faktor perkembangan.
Menurut teori psikoanalisis, penderita tindihan memiliki profil kepribadian passive-aggresive dan erat kaitannya dengan konflik kepribadian.
Gejala Tindihan Saat Tidur
Tindihan ditandai dengan ketidak mampuan seseorang untuk menggerakkan tubuhnya ketika hendak tidur ataupun terbangun dan diikuti kelumpuhan otot rangka (sebagian atau keseluruhan) serta halusinasi hipnagonik (kondisi saat seseorang setengah sadar menjelang tidur). Bahkan pada beberapa kasus, penderita tidak dapat menggerakkan tubuhnya walaupun dalam keadaan sadar.
Tindihan menunjukkan kondisi kompleks, termasuk kondisi pikiran yang terdiosiasi bersamaan dengan komponen motorik dissociative. Biasanya ketika seseorang mengalami tindihan, ia juga mengalami halusinasi hipnagogik, yaitu kondisi seolah-olah ada orang atau sesuatu yang samar berada didekatnya dan berpikiran akan mati lemas karena kekurangan oksigen. Kondisi tersebut seringkali dinamakan “Hag Phenomena”.
Tindihan saat tidur juga bisa berarti gejala narkolepsi (serangan tidur mendadak tanpa rasa kantuk), cemas, depresi, dan mendengkur. Penderitanya dapat kesulitan untuk menentukan batasan antara mimpi, kejadian nyata, dan pikiran mental selama keadaan paralysis.
Tindihan kerap kali diikuti halusinasi dan rasa takut yang kuat. Kondisi tersebut dapat terjadi mulai dari beberapa menit hingga puluhan menit. Dalam kasus yang jarang terjadi, sensasi mati rasa dan lemas di ekstremitas masih tetap terasa hingga beberapa menit.
Cara Mencegah Tindihan Saat Tidur
Ada beberapa cara yang bisa Anda coba untuk mencegah tindihan saat tidur. Misalnya saja mengatur jadwal dan pola tidur yang cukup, rajin berolahraga (waktunya tidak mendekati jam tidur), tidak mengkonsumsi obat stimulan, menciptakan suasana kamar tidur yang nyaman, membuat waktu tidur lebih teratur, dan menghindari stres.
Baca Juga :
Mengenal Apa Itu Flu Singapura
Mengenal Penyakit Asam Urat
Demikian ulasan mengenai Mengenal Tindihan Saat Tidur, Gejala dan Cara Mencegahnya, Semoga bermanfaat dan salam Sehat.
Leave a Reply