Penyebab, Gejala Dan Cara Mencegah Penyakit Tifus – Apa itu tifus? Tifus atau yang biasa disebut “tipes” oleh orang Indonesia, dulu dikenal sebagai tifus abdominalis. Istilah typhoid diperkenalkan oleh Pierre Louis pada tahun 1829. Setiap tahun ada lima belas hingga tiga puluh juta kasus tifus di seluruh dunia.
Penyebab, Gejala Dan Cara Mencegah Penyakit Tifus
Penyebab Penyakit Tifus
Penyebab penyakit tifus adalah bakteri salmonella enterica serotipe typhi (S.typhi). Bakteri ini termasuk keluarga enterobacteriaciae yang memiliki sifat tidak membentuk spora, butuh oksigen (aerobic), serta mempunyai flagella untuk bergerak.
Sejumlah strain bakteri ini dapat menginfeksi berbagai jenis burung, reptil, dan mamalia. Meski begitu, manusia adalah satu-satunya gudang penampung (reservoir). Dibutuhkan seribu hingga satu juta bakteri untuk membuat orang sehat menderita tifus.
Bakteri S. typhi masuk ke dalam tubuh melalui mulut bersama makanan dan minuman. Di lambung, banyak bakteri yang mati karena kondisi asam. Namun, bakteri yang mampu bertahan akan tetap hidup sampai ke usus halus. Bakteri ini sangat berbahaya karena mampu menembus dinding usus, mengelabui makrofag, berkembang biak di sel-sel fagositik mononuklear dari folikel limfoid, mengikuti aliran kelenjar limfe dan aliran darah, sehingga bakteri ini bebas bergerak kemana pun, seperti sumsum tulang, hati, kandung empedu, dan limpa.
Luar biasanya bakteri tifus mampu bertahan hingga beberapa minggu walaupun di luar tubuh manusia, di dalam es, debu, atau air sekali pun.
Beberapa penyebab seseorang terkena penyakit tifus diantaranya kebiasaan jajan makanan yang tidak higienis, meminum air yang terkontaminasi bakteri S. typhi, melakukan kontak langsung dengan penderita tifus, dan tinggal di tempat yang kurang bersih atau kumuh.
Baca Juga :
5 Gejala Penyakit TBC Pada Anak Yang Wajib Bunda Ketahui !
Penyebab Dispepsia, Gejalanya dan Cara Mencegah
Gejala Penyakit Tifus
Penyakit tifus memiliki beberapa gejala:
- Gejala penyakit tifus yang pertama, pasien mengalami demam selama seminggu sampai dua minggu. Setiap hari demamnya akan meningkat, bahkan mencapai puncaknya pada akhir minggu pertama atau minggu kedua (39-40°C), lalu menurun pada minggu keempat. Demam biasanya meninggi saat sore hingga malam hari. Saat demam meninggi, kesadaran pasien akan menurun.
- Gejala penyakit tifus yang kedua, penderita terlihat lesu, mengalami sakit kepala, mual, bronkitis, radang tenggorokan, tidak selera makan, nyeri perut, atau nyeri otot.
- Gejala penyakit tifus yang ketiga, hati dan limpa penderita mengalami pembesaran.
- Gejala penyakit tifus yang keempat, penderita mengalami susah buang air besar (sembelit), atau mengalami diare.
- Gejala penyakit tifus yang kelima, lidah pasien terlihat kotor, di tengah berwarna putih, sedangkan di tepi dan ujung berwarna kemerahan.
Setelah penderita diketahui mengalami gejala penyakit tifus, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan penunjang seperti tes widal, kultur darah, atau ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay). Uji laboratorium akan menampilkan kadar sel darah putih, hemoglobin, trombosit, dan enzim hati pasien.
Cara Mencegah Penyakit Tifus
Cara mencegah penyakit tifus yang paling efektif adalah dengan menjaga kebersihan diri, kebersihan makanan dan minuman, kebersihan lingkungan, sanitasi air, serta pemberian vaksin vi polysaccharide parenteral dan ty21a.
Semoga Artikel Penyebab, Gejala Dan Cara Mencegah Penyakit Tifus ini bermanfaat dan Salam Sehat.
Leave a Reply