Apa Itu Bipolar ? Penyebab dan Cara Menanganinya
Apa Itu Bipolar? Bipolar adalah salah satu jenis masalah kejiwaan yang membuat penderitanya mengalami siklus bahagia, sedih, dan campuran. Penderita akan merasakan sukacita, senang, sepi, sedih, galau, kacau, dan risau secara silih berganti. Bila tidak segera diobati, angka kematian penderita gangguan bipolar akan meningkat 2,5 kali lipat dalam waktu satu tahun.
Penyebab Bipolar
Setelah kita mengerti Apa itu Bipolar ?, sekarang kita ulas mengenai penyebab bipolar. Gangguan bipolar bisa disebabkan oleh banyak faktor dan multidimensi, misalnya lingkungan, biologis, terjadinya kekacauan di otak, serta perubahan neuroendokrin (hormonal).
Faktor biologis yang berperan dalam gangguan bipolar adalah gen. Setidaknya terdapat 37 kandidat gen yang teridentifikasi pada gangguan bipolar. Kekacauan di otak yang terjadi diantaranya berupa aktivasi otak abnormal, ketidaknormalan transmisi gamma-aminobutyric acid dan glutamat di otak bagian hippocampus. Selain itu, terjadi penurunan metabolisme di otak daerah korteks prefrontal dan amigdala tidak berfungsi.
Sedangkan perubahan neuroendokrin juga memiliki peranan penting. Terjadi peningkatan kortisol plasma dan perubahan hormon tiroksin pada penderita gangguan bipolar. Disamping itu, stresorpsikososial lingkungan dan berbagai peristiwa neurobiologi juga ikut berperan.
Perubahan neurotransmitter otak pun bisa menyebabkan gangguan bipolar. Diantaranya penurunan konsentrasi serotonin, metabolite serotonin, asam gamma-aminobutirat, dan asam asetat 5 hidroksiindol dan 5 hidroksitriptamin.
BACA JUGA :
Apa itu Pneumonia ? Penyebab dan Gejalanya
Apa Itu Vitiligo, Penyebab, Gejala dan Cara Pencegahannya
Penyebab Anak Autis, Gejala dan Cara Menganganinya
Gejala Bipolar
Orang yang mengalami gangguan bipolar akan merasakan tiga episode, yakni bahagia, sedih, dan campuran.
Episode Bahagia :
Saat penderita gangguan bipolar mengalami episode bahagia, ia akan merasakan sensasi senang dan merasa hidup begitu indah, memakai pakaian yang mencolok atau unik dan aneh, merasa sangat optimis dan begitu cerewet sehingga sulit diinterupsi, aktivitas psikomotor pun berlebihan, kemampuan kognitif menurun, sering merasa bingung, dan sulit untuk merencanakan sesuatu atau sulit untuk mengambil keputusan.
Tidak hanya itu saja, penderita juga cenderung melakukan aktivitas yang berbahaya, nekat, melakukan investasi tanpa perhitungan matang, suka berbelanja, boros, sering berwisata tanpa tujuan yang jelas, dan sembrono.
Penderita juga merasa memiliki begitu banyak ide yang bermunculan, kebutuhan tidur berkurang, dan memiliki rasa percaya diri yang berlebihan.
Jika penderita bipolar sedang mengalami episode bahagia, maka ia akan cenderung agresif, bahkan bisa melukai orang-orang disekitarnya, sehingga perlu adanya perawatan di rumah sakit.
Episode Sedih :
Saat penderita gangguan bipolar mengalami episode sedih, ia akan merasa sunyi, kesepian, membayangkan masa depan yang suram, bahkan memiliki pikiran untuk bunuh diri. Penampilannya pun kurang rapi, hidupnya berantakan, dan tidak peduli dengan kebersihan. Ketika berbicara, ia akan cenderung terbata-bata, lambat, serta monoton.
Selain itu, penderita gangguan bipolar juga merasa kurang percaya diri, pesimis, dan tanpa harapan. Secara fisik ia akan merasa letih, kurang selera makan, sehingga berat badan menurun. Bukan itu saja, penderita juga selalu merasa tidak berguna dan bersalah, tidak lagi berminat terhadap hobi yang tadinya disukai, kemampuan berkonsentrasi dan aktivitas psikomotorik menurun, mengalami gangguan tidur seperti bangun terlalu pagi, sering merasa sangat mengantuk, dan tidur di siang hari.
Episode Campuran :
Dalam episode ini, penderita gangguan bipolar hampir setiap hari mengalami episode bahagia dan sedih secara bergantian. Episode campuran akan berlangsung minimal selama satu minggu.
Cara Mendeteksi Bipolar
Instrumen pengukuran gangguan bipolar yang biasa digunakan dokter adalah menggunakan MDQ (Mood Disorders Questionnaire), MINI (Mini International Neuropsychiatric Inventory), BPRS (Brief Psychiatric Rating Scale). Instrumen tersebut mudah digunakan dan telah tervalidasi.
Cara Mengatasi Bipolar
Ada beberapa cara mengatasi bipolar yang bisa dipakai dokter seperti pikoterapi, psikoreligi, psikoedukasi, farmakoterapi, CBT (Cognitive behavioural Therapy), terapi yang berfokus pada keluarga, terapi ritme sosial dan interpersonal.
Obat yang bisa dipakai untuk gangguan bipolar adalah lithium. Untuk menghindari efek samping, dokter akan mengkombinasikan lithium dengan obat lain seperti antidepresan, antikonvulsan, dan antipsikotik.
Bila diberi lithium, sebaiknya kadar serum, kreatinin, urea, TSH, dan kalsium tetap dimonitor dokter setiap 6 bulan. Selain lithium, valproat, lamotrigine, aripiprazol, atau carbamazepine juga efektif.
Jika penderita gangguan bipolar merasa sembuh atau nyaman, dan berhenti meminum obat, maka itu bisa menjadi hal yang berbahaya, sebab akan mengakibatkan kambuh dan memasuki tahap yang lebih parah, sehingga diperlukan nasihat dan pengawasan terpadu dari dokter dan orang-orang terdekat.
Dengan terapi yang berkesinambungan, paripurna, dan komprehensif, penderita gangguan bipolar juga dapat merasakan nikmatnya hidup.
Semoga ulasan tentang Apa Itu Bipolar ? Penyebab dan Cara Menanganinya, bermanfaat buat sobat burangir
Leave a Reply