Selamat datang di kota Yogyakarta, atau lebih akrabnya dipanggil dengan nama Jogja, salah satu kota di Indonesia yang memiliki banyak objek wisata ini sudah sangat terkenal dan menjadi kota destinasi favorit untuk berlibur sekeluarga.
“Tak akan pernah bosan untuk datang kembali lagi ke Yogyakarta” kalimat yang terlontar dari salah satu sekian banyak wisatawan yang berkunjung. Suasana, alam dan keramahan masyarakat Yogyakarta selalu membuat kangen untuk kembali lagi.
Yogyakarta mampu selalu memberikan banyak kenangan, banyak ke-Unikan yang tersimpan, santai dan suasana romantis dimalam hari.
Banyak aktifitas yang sangat menarik, mulai dari pagi hari diawali dengan berburu Sunrise, kemudian belajar kesenian dan budaya, hingga menikmati sajian khas sambil duduk bersila dimalam hari.
2 Objek Wisata Yogyakarta Yang Wajib Dikunjungi
Kebetulan Objek wisata di Yogyakarta sendiri sangatlah banyak, bahkan semakin bertambah setiap Tahunnya.
Dari sekian banyak objek wisata di Yogyakarta, di bawah ini adalah dua objek yang wajib dikunjungi ketika anda berlibur di Yogyakarta:
1. Sunrise Di lereng Merapi & Jeep Lava Tour
Sebelum membahas soal Sunrise di puncak kaliadem dan Merapi Jeep Lava Tour ada baiknya kita sedikit tahu tentang Sejarah Gunung Merapi
Era Pra-Merapi, pada masanya ini bermula dari Sebuah Gunung yang bernama Bibi, kemunculannya di wilayah Boyolali sekitar 400.000 Tahun silam. Lalu dengan berjalannya waktu yang sangat panjang, secara teori dapur aliran magma lambat laut mengalami pergeseran ke arah barat daya dan menimbulkan kerucut baru.
Kemudian dalam perkembangannya Gunung Merapi mengalami 3 masa:
- Masa Merapi Tua yang dimulai dari 60.000 – 8.000 Tahun yang lalu
- Masa Pertengahan, terjadi dari 8.000-2.000 Tahun yang lalu.
- Masa Merapi Muda, dari 2.000th silam hingga sekarang
Namun sekarang ini, Gunung Merapi banyak diminati oleh wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara karena kisah, advanture, dan keindahan nya.
Pemandagan Gunung Merapi akan nampak sangat indah dipagi hari, karena setelah diatas jam 8 pagi, Gunung Merapi biasanya tertutup oleh awan atau kabut. Oleh karena itu diperlukan sedikit perjuangan berangkat diwaktu subuh, menahan udara dingin agar mendapat pemandangan yang indah dan mempesona.
Sunrise spot di kaliadem lereng Gunung Merapi sebenarnya hanya salah satu saja dari sekian banyak sunrise spot di Jogja. Dan salah satu dari beberapa yang terbaik ada di Panguk Kediwung, Bantul-Yogyakarta.
Waktu sunrise di Yogyakarta biasanya sekitar jam 05:45 tapi ini tidak selalu tepat, karena terpengaruh oleh musim dan tergantung Bulan. Perbedaanya hanya terpaut sekitar 5 menit lebih awal atau 5 menit lebih lambat.
Lama perjalanan untuk mencapai ke lereng merapi kurang lebih 1 jam, kalau dari kota berangkat jam 4 pagi maka sampai di basecamp Jeep Merapi kurang lebih jam 5 pagi. Setelah sampai di basecamp Jeep Merapi, kemudian di oper ke Jeep dan langsung dibawa Tour, Tujuan pertama langsung ke Sunrise Spot di lereng Gunung yang letaknya tepat berada disebelah atasnya bunker kaliadem.
Setelah selesai menikmati keindahan Sunrise dan kemegahan Gunung Merapi, saatnya trip advanture dengan Jeep melewati medan yang garang, melintas dari Desa ke Desa dan sisa-sisa kehancuran akibat erupsi Gunung Merapi pada Tahun 2010.
Selama trip dengan Jeep biasanya berhenti 2 atau 3 spot-apot tertentu diantaranya:
a) Batu Alien
Sebuah Batu berukuran cukup besar sekitar 3 x 2 meter, Batu ini dulu berasal dari muntahan Gunung Merapi sewaktu erupsi. Kemudian batu terkikis secara alami hingga terbentuk seperti wajah manusia, oleh sebab itu oleh masyarakat dinamakan dengan Batu Alien.
b) Mini Museum
Sebuah rumah dari salah satu penduduk yang hancur akibat terjangan awan panas dan material. Rumah ini menyimpan kenangan kesedihan yang menggambarkan peristiwa waktu itu. Sejumlah barang-barang rumah tangga yang rusak, beberapa koleksi foto, bangkai kendaraan, dan tulang belulang binatang yang menjadi korban.
Karena ukuran bangunan rumah ini kecil dan difungsikan untuk menyimpan koleksi sejarah peristiwa erupsi Gunung Merapi di Tahun 2010, maka disebut dengan Mini Museum.
Baca Juga : Jangan Lewatkan 3 Sunset Dan 3 Performance Terbaik Saat Liburan di Yogyakarta
3. Museum Ullen Sentalu Yogyakarta
Tidak jauh dari lereng Gunung Merapi terletak sebuah museum yang menurut National Geographic adalah museum terbaik di Indonesia, dan meraih peringkat pertama dari situs tripadvisor untuk kategori Traveler’s Choise.
Lokasi persisnya Museum Ullen Sentalu beralamatkan di Jl. Boyong Km 25, Kaliurang Barat, Sleman – Yogyakarta, yaitu masih masuk di dalam wilayah taman Kaliurang dengan udara yang sejuk dan segar jauh dari polusi.
Sebuah nama unik Ullen Sentalu ternyata merupakan dari singkatan Ulating “Blencong” Sejatine Tataraning Lumaku, jika di terjemahkan dalam bahasa Indonesia mempunyai makna Nyala Lampu Blencong Merupakan Petunjuk Manusia Dalam Melangkah Meniti Kehidupan.
Blencong adalah sebuah lampu berbahan bakar minyak yang digunakan dalam pagelaran wayang kulit.
Menurut cerita nenek, nonton pagelaran wayang kulit jauh lebih bagus menggunakan penerangan dari Blencong.
Sejatinya kata wayang adalah bayangan yang dilihat dari balik layar, jadi bayangan tersebut Nampak hidup karena efek dari gerakan nyala api blencong yang tertiup angin dan menimbulkan bayangan lebih hidup.
Museum Ullen Sentalu yang diresmikan pada tanggal 1 maret 1997 ini, merupakan museum swasta yang didirikan oleh keluarga Haryono dibawah naungan yayasan Ulating Blencong.
Pembaca sekarang sudah mengerti kan, ada sedikit pembahasan mengenai kata Blencong di atas, karena Blencong masih ada hubungannya dengan berdirinya Museum Ullen Sentalu.
Museum Ullen Sentalu sendiri menceritakan tentang kerajaan mataram, yang akhirnya tepecah karena tak-tik VOC melalui perjanjian Giyanti pada Tahun 1755.
Kerajaan Mataram tersebut dipecah menjadi dua keratin Solo dan Yogyakarta. kemudian dipecah lagi Keraton Solo menjadi Kasunanan dan Mangkunegaran Surakarta. Sedang Yogyakarta menjadi Kasultanan Ngayogyokarto Hadiningrat dan Puro Pakualaman.
Disarankan, jika berkunjung ke Museum Sentalu untuk menggunakan jasa Pemandu wisata karena pengunjung akan mendapat informasi banyak mulai dari A sampai Z tentang yang ada di dalam museum.
Sebagai contoh, pemandu akan menjelaskan sebuah proses bagaimana motif batik tercipta, karena setiap motif batik memiliki makna sangat mendalam, tercipta dari do’a dan harapan seiring pemikiran yang luhur.
Seperti motif Batik Sido Mukti, Sido artinya telah (sudah melewati masa proses dan jadi/menjadi), Mukti artinya makmur/kemakmuran baik dari segi materi, kedudukan, dan Jiwa.
Biasanya motif batik Sido Mukti sering dipakai untuk acara pernikahan, jadi yang diharapkan dari keduai mempelai dalam kehidupan berumah tangga nantinya menjadi/mendapatkan kemakmuran baik secara materi, kedudukan/pangkat dan jiwa.
Terdapat banyak ruangan yang ada di dalam museum Ullen Sentalu, dan mempunyai fungsi masing masing.
Ruangan tersebut diantaranya:
1. Ruang Selamat Datang
Sesuai namanya ruangan ini berfungsi untuk menyambut pengunjung yang datang di Ullen Sentalu
2. Ruang Seni Tari dan Gamelan
Ruangan ini untuk menyimpan Gamelan (sebutan untuk seperangkat alat music jawa khususnya Yogyakarta dan solo) dan hal-hal yang berhubungan tentang tari-tarian Jawa.
3. Ruang Batik yang terbagi menjadi dua
- a) Ruang Vorstenlanden -Ruangan Batik Vorstenlanden menyimpan Batik dari masa Sultan Hamengku Buwono VII dan Sultan Hamengku Buwono VIII
- b) Ruang Pesisiran -Ruangan Batik Pesisiran menyimpan koleksi kebaya mulai dari masa 1870an.
4. Ruang Sasana Sekar Bawana
Ruangan ini menyimpan beberapa lukisan Raja Mataram dan ada beberapa lukisan lainnya.
Selain ruangan tersebut diatas masih ada sekitar 5 ruangan lagi dan Museum Ullen Sentalu juga dilengkapi dengan fasilitas cafe maupun restaurant.
Leave a Reply