Apa itu dispepsia? Apa Penyebab Dispepsia? Dispepsia adalah gangguan fungsi dan proses pencernaan yang menyebabkan nyeri kronis, sensasi terbakar, terasa tidak nyaman, dapat terjadi secara berulang, serta bisa diikuti rasa mual dan nyeri di bagian ulu hati atau perut atas (biasanya terjadi saat makan dan sesudah makan).
Penyebab Dispepsia dan Gejala Dispepsia Dan Cara Mencegahnya
Penyebab Dispepsia
Ada sejumlah penyebab dispepsia, diantaranya adalah perubahan kadar plasma ghrelin pada pasien dispepsia. Ghrelin sendiri adalah peptide yang dihasilkan di perut, yang berpengaruh terhadap proses pergerakan, pengosongan, sekresi lambung dan organ di saluran pencernaan yang lain. Kadar ghrelin yang bersirkulasi ditemukan meningkat mengikuti level stres. Itulah penyebab mengapa usus dan lambung bisa seperti orkestra.
Selain itu, dispepsia juga bisa disebabkan reflux gastroesophageal dengan atau tanpa radang kerongkongan, proses keganasan, infeksi helicobacter pylori, kurang berfungsinya sistem saraf pusat, kecenderungan genetis, tukak lambung, perubahan sekresi asam, stres, dan kelainan psikologis.
BACA JUGA :
Penyebab Anak Autis, Gejala dan Cara Menganganinya
Apa itu Pneumonia ? Penyebab dan Gejalanya
Apa Itu Vitiligo, Penyebab, Gejala dan Cara Pencegahannya
Gejala Dispepsia
Ada beberapa gejala dispepsia yang perlu kita cermati, misalnya saja ulu hati atau perut atas terasa nyeri atau sebah, pasien akan merasa cepat kenyang walaupun baru sedikit makan, bagian perut atas jika diraba akan terasa padat atau kembung, perut terus menerus terasa kenyang, dan pasien akan merasa mual atau muntah namun tidak ada yang dapat dimuntahkan dari lambung.
Selain itu selera makan pasien juga menurun, mulut dan lidah terasa pahit, berat badan menurun, dan napasnya bau. Jika gejala-gejala tersebut berlangsung lama tapi tidak terdeteksi penyebabnya meskipun diperiksa menggunakan endoskopi, maka kondisi tersebut dinamakan dispepsia fungsional atau non-ulcer dyspepsia. Kasus dispepsia sering kali disertai dengan gangguan kejiwaan dalam bentuk depresi, cemas, maupun kombinasi keduanya.
Cara Mencegah Dispepsia
Setidaknya ada 10 cara mencegah dispepsia. Cara yang pertama, dengan menghindari konsumsi buah-buahan mentah secara bersama-sama, sebab untuk mencerna buah-buahan tersebut diperlukan enzim yang berbeda (khusus sayuran sebaiknya memakannya dengan cara dikukus, jangan direbus). Cara yang kedua, jangan memakan lebih dari tiga siung bawang putih setiap harinya. Cara yang ketiga, milikilah gaya hidup yang seimbang dan teratur. Cara yang keempat, lakukan olahraga ringan selama tiga puluh menit setiap hari (berenang atau berjalan kaki). Cara yang kelima, usahakan makan secara pelan-pelan dan kunyah sehalus dan selembut mungkin. Cara yang keenam, biasakan mencuci tangan, baik sebelum dan sesudah makan, maupun setelah bepergian.
Cara yang ketujuh, hindari makanan yang asam, berlemak, kacang-kacangan, suplemen besi, pedas, digoreng, kubis, dan biji-bijian. Cara yang kedelapan, selalu menjaga sanitasi dan kebersihan. Cara yang kesembilan, makan secara teratur dan tidak boleh lewat dari jam makan. Cara yang terakhir, jangan makan sebelum benar-benar lapar, dan segera berhenti makan sebelum merasa kenyang.
Semoga Ulasan Penyebab Dispepsia dan Gejala Dispepsia Dan Cara Mencegahnya, bermanfaat buat sobat burangir
Leave a Reply