Apa itu penyakit kaki gajah? Penyakit yang memiliki nama lain lymphatic filariasis, elephantiasis, atau filariasis ini merupakan penyakit infeksi tropis menular yang diakibatkan oleh cacing filaria dan disebarkan oleh gigitan nyamuk. Kenapa penyakit ini disebut kaki gajah? Hal itu dikarenakan penderitanya mengalami kaki yang membesar menyerupai kaki gajah.
Berdasarkan data WHO, ada sekitar 120 juta kasus penyakit kaki gajah di seluruh dunia. Bahkan hampir satu miliar penduduk dunia yang mendiami wilayah endemis dan beresiko terinfeksi kaki gajah. Di Indonesia sendiri, terjadi 11.699 kasus penyakit kaki gajah (sampai tahun 2008).
Khusus di Indonesia, penderita kaki gajah tidak hanya menimbulkan kerugian sosial budaya dan ekonomi, tetapi juga berdampak terhadap psikologis penderita seperti dijauhi keluarga dan masyarakat.
Berikut Ulasan Mengenai Penyebab Penyakit Kaki Gajah, Gejala, Cara Mengobati dan Pencegahannya.
Penyebab Penyakit Kaki Gajah
Penyebab utama penyakit kaki gajah adalah cacing filaria jenis wuchereria bancrofti, bruggia malayi, dan bruggia timori. Namun hewan yang berperan besar menularkan penyakit ini adalah beberapa jenis nyamuk seperti culex quinquefasciatus, anopheles, dan mansonia uniformis. Populasi nyamuk akan semakin bertambah dengan banyaknya genangan air serta perubahan ekosistem global. Tidak hanya itu, kebiasaan memakai baju lengan pendek, tidak memakai kelambu, dan rendahnya pengetahuan soal penyakit ini membuat resiko penderita kaki gajah semakin besar.
Bagaimana cara penularan penyakit kaki gajah? Penyakit kaki gajah ditularkan oleh nyamuk yang menggigit penderita yang sudah lebih dulu terinfeksi, dan membawa mikrofilaria yang berkembang menuju stadium infektif. Proses tersebut membutuhkan waktu 7 hingga 21 hari. Kemudian larva berimigrasi ke mulut nyamuk dan siap memasuki kulit manusia. Masa inkubasinya sekitar 2 tahun.
Gejala Penyakit Kaki Gajah
Umumnya infeksi diperoleh pada saat masih anak-anak, tapi gejala akan semakin tampak jelas setelah bertahun-tahun. Sering kali penderita kaki gajah pada mulanya terlihat sehat dan tidak mengalami gejala apa-apa. Padahal kondisi ginjalnya mengalami kerusakan, dalam darahnya mengandung larva parasit, dan terdapat cacing dewasa pada sistem limfatik atau kelenjar getah bening.
Manifestasi akut filariasis limfatik biasa disebut adenolymphangitis, sebagian besar merupakan hasil dari keberadaan cacing dewasa yang terletak di kelenjar getah bening, seperti demam yang terjadi antara tiga hingga lima hari, demamnya akan hilang ketika penderita beristirahat dan kembali muncul saat penderita bekerja berat.
BACA JUGA : Penyebab Stres dan Cara Menanganinya
Selain itu penderita akan mengalami pembesaran atau peradangan kelenjar getah bening di lipat paha dan ketiak (kadang tampak kemerahan, panas, dan sakit), nyeri di lipat paha, serta pembengkakan anggota tubuh yang diikuti rasa nyeri.
Elephantiasis merupakan tanda stadium akhir dari penyakit kaki gajah. Hilangnya lapisan kulit bagian tubuh yang terinfeksi atau bisa disebut pengelupasan, biasanya terjadi pada periode resolusi atau penyembuhan.
Gejala penyakit kaki gajah kronis umumnya dialami pria dewasa. Lymphoedema bisa berkembang dalam waktu enam bulan dan elephantiasis dapat berkembang paling cepat dalam satu tahun. Air seni penderita penyakit kaki gajah yang sudah kronis terlihat seperti susu keruh. Hal itu menunjukkan bahwa terdapat lemak di dalam air seninya.
Cara Mengobati Penyakit Kaki Gajah
Ada beberapa cara mengobati penyakit kaki gajah. Diantaranya adalah mencuci dan membilas kaki atau anggota tubuh yang mengalami lymphoedema dengan sabun dan air bersih, lalu keringkan secara hati-hati dan perlahan. Tinggikan atau naikkan kaki sepanjang siang dan malam. Selalu gerakkan kaki, kapanpun dan di mana pun.
Rendam atau basahi kaki dengan air dingin jika terjadi serangan akut seperti kaki membengkak yang terasa sangat nyeri, kulit memerah, demam, menggigil, sakit kepala, muntah dan mual. Perbanyak minum air dan beristirahat (jangan berolahraga). Minumlah paracetamol setiap empat hingga enam jam hingga demam turun (sesuai resep dokter).
Khusus untuk kasus large hydroceles dan scrotal elephantiasis, dapat diatasi dengan melakukan pembedahan eksisi.
Selain itu masih ada cara mengobati penyakit kaki gajah secara herbal, yakni menggunakan jahe. Penderita dapat mengonsumsi sesendok minyak asiri jahe, setiap hari selama 28 hari.
Cara Mencegah Penyakit Kaki Gajah
Setidaknya, ada 8 cara mencegah penyakit kaki gajah.
- Yang pertama, menjauhkan lokasi kandang ternak dari rumah.
- Yang kedua, memasang kasa pada ventilasi rumah.
- Yang ketiga, membatasi makanan berlemak, terutama jika air seni penderita terbukti mengandung lemak.
- Yang keempat, sebaiknya tidak bepergian ke daerah endemis seperti rawa.
- Yang kelima, melakukan edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan kepedulian dan pengetahuan masyarakat.
- Yang keenam, pemberian obat secara massal.
- Yang ketujuh, melakukan kerja sama lintas sektor untuk memberantas kaki gajah.
- Yang kedelapan, gunakan jaket, obat nyamuk, kelambu, celana panjang, saat melakukan aktivitas di malam hari.
Semoga Ulasan Mengenai Penyebab Penyakit Kaki Gajah, Gejala Cara Mengobati dan Pencegahannya ini bermanfaat buat sobat burangir.com
Leave a Reply