Apa itu sirosis hati? Sirosis hati adalah kondisi hati yang abnormal dan ditandai dengan pembentukan jaringan parut yang irreversible sehingga mengganggu arsitektur hati yang normal. Sirosis itu sendiri termasuk penyakit paling mematikan nomor tujuh di dunia. Biasanya penderita sirosis hati mengalami obesitas, hypertriglyceridemia, dan diabetes melitus tipe 2. Di Indonesia sendiri, penyakit ini lebih sering dialami oleh pria dibandingkan wanita.
Sirosis adalah kerusakan hati jangka panjang atau kronis yang menyebabkan luka pada hati. Perkembangan penyakit yang perlahan-lahan mengakibatkan jaringan sehat digantikan oleh jaringan rusak. Dan pada akhirnya, hati tidak menjalankan fungsinya dengan baik.
Sirosis Hati, Penyebab, Gejala dan Cara Pengobati
Penyebab Sirosis Hati
Ada begitu banyak faktor yang menjadi penyebab sirosis hati. Misalnya saja menumpuknya lemak di hati, sumbatan aliran pembuluh darah vena hepatika, cystic fibrosis, penyakit akibat parasit, infeksi virus hepatitis B dan C, penumpukan zat besi di organ tubuh, kerusakan saluran empedu, pengerasan dan proses pembentukan jaringan parut di saluran empedu, infeksi, penyalahgunaan alkohol, penyakit hati yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh, obat-obatan dan toksin, berbagai penyakit metabolik genetis, gangguan metabolisme karbohidrat, gangguan metabolisme lemak, dan ketidaknormalan pembuluh darah.
BACA JUGA :
Apa itu Pneumonia ? Penyebab dan Gejalanya
Apa Itu Vitiligo, Penyebab, Gejala dan Cara Pencegahannya
Cerebral Palsy Adalah, Penyebab, Gejala dan Cara Menangani
Gejala Sirosis Hati
Ada sejumlah gejala sirosis hati yang harus kita cermati, diantaranya ukuran hati dapat mengecil, kulit menjadi kering dan gatal-gatal, ukuran limpa dapat membesar, penebalan jari tangan dan kaki, bau napas yang apek manis dan menusuk, gerakan tremor di tangan yang abnormal, penderita akan tampak seperti lupa waktu dan tempat, BAB disertai darah yang disebabkan wasir.
Selain itu penderita akan merasa cepat lelah, kurang sehat, mengantuk, diare, sakit perut, sulit BAB, berat badan menurun, air seni menjadi lebih kuning dan lebih sedikit. Beberapa gangguan pencernaan juga terjadi pada penderita sirosis hati seperti mual, muntah, kembung, dan menurunnya selera makan.
Penderita sirosis hati juga bisa mengalami gejala demam tetapi suhunya tidak terlalu tinggi, kaki membengkak, muntah darah yang sering kali didahului BAB, mata menjadi kuning, dan mengalami pembesaran hati (jika mengeras, kemungkinan bisa menjadi kanker hati.
Cara Mengobati Sirosis Hati
Tidak semua penderita sirosis harus beristirahat di tempat tidur, malah jika memungkinkan pasien dianjurkan untuk berolahraga secara teratur seperti berenang, berjalan kaki, dan aktivitas ringan lainnya.
Penderita sirosis juga memerlukan kalori sebesar 25-30 kalori dan protein sebesar 1-1,5 gram per kilogram berat badan. Namun untuk penderita yang keadaannya parah, maka takaran protein bisa diturunkan menjadi setengahnya karena asupan protein bisa menyebabkan malnutrisi dan membahayakan penderita.
Cara Mencegah Sirosis Hati
Untuk mencegah sirosis, Anda dapat melakukan beberapa cara seperti memperbanyak konsumsi buah dan sayur-sayuran, mengurangi makanan yang berlemak dan digoreng, menghindari alkohol, berhati-hati jika melakukan kontak dengan darah atau cairan tubuh, serta mengurangi asupan yang mengandung zat besi (makanan atau obat).
Selain itu Anda juga perlu memilih ikan, unggas, dan polong-polongan sebagai sumber protein. Menghindari seafood yang masih mentah, mengurangi berat badan, rajin mencuci tangan (sebelum dan sesudah makan), hindari penggunaan tato maupun tindik, jika positif menderita hepatitis maka segera menghubungi dokter untuk vaksinasi, dan cara yang terakhir adalah selalu berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu ketika akan menggunakan vitamin, obat, maupun produk nutrisi.
Semoga ulasan tentang Sirosis Hati, Penyebab, Gejala dan Cara Pengobati, bermanfaat buat pembaca burangir.com
Leave a Reply