Sebelum kita bahas tentang Penyebab Sariawan, Ciri Ciri dan Cara Mencegahnya, kita bahas terlebih dahulu Apa itu Sariawan? Sariawan adalah luka pada mukosa mulut atau jaringan lunak di rongga mulut. Penyakit ini memiliki beberapa sebutan lain seperti canker sore, aphthous stomatitis, recurrent aphtous stomatitis, aphthous ulcers, dan recurrent aphthous ulcers. Istilah “recurrent” dipakai jika lesi muncul hilang, berulang, atau kambuh. Selain itu, sariawan mayor juga disebut periadenitis mucosa necrotica recurrent atau sutton ulcer, sedangkan sariawan minor juga disebut mikulicz ulcer.
Penyebab Sariawan, Ciri Ciri dan Cara Mencegahnya
Penyebab Sariawan
Setidaknya ada 12 hal yang menjadi penyebab sariawan. Penyebab sariawan yang pertama adalah kurangnya kebersihan rongga mulut. Penyebab sariawan yang kedua adalah gangguan pencernaan atau penyerapan nutrisi. Penyebab sariawan yang ketiga adalah stres, biasanya penderita sariawan akan mengalami tingkat kecemasan dan kadar kortisol di atas rata-rata.
Penyebab sariawan yang keempat adalah obat-obatan tertentu seperti nicorandil, alendronate, dan antiinflamasi nonsteroid. Penyebab sariawan yang kelima adalah luka seperti tidak sengaja tergigit, suntik gigi, bulu sikat gigi, dan mengunyah makanan yang tajam. Penyebab sariawan yang keenam adalah kecenderungan genetik. Penyebab sariawan yang ketujuh adalah kekurangan hematinik dan nutrisi seperti asam folat, vitamin B6, vitamin B12, zat besi, zinc, vitamin C, vitamin B2, dan vitamin B1.
Penyebab sariawan yang kedelapan adalah gangguan sistemik. Penyebab sariawan yang kesembilan adalah alergi makanan dan hipersensitivitas seperti kayu manis, kacang, keju, essential oils, penyedap rasa, gluten, kopi, susu sapi, dan lain-lain.
Penyebab sariawan yang kesepuluh adalah infeksi lokal. Penyebab sariawan yang kesebelas adalah paparan zat kimia seperti kadar nitrat yang tinggi pada air minum atau detergen pada sikat gigi. Penyebab sariawan yang keduabelas adalah faktor endokrin pada wanita, misalnya selama ovulasi atau sebelum menstruasi biasanya mudah terkena sariawan.
BACA JUGA :
Apa itu Toksoplasma, Gejala dan Cara Mencegahnya
Apa Itu Bipolar ? Penyebab dan Cara Menanganinya
Apa itu Pneumonia ? Penyebab dan Gejalanya
Ciri-ciri Sariawan
Ada tiga jenis sariawan, yakni sariawan minor, sariawan mayor, dan sariawan yang mirip penyakit herpes. Dari ketiga jenis sariawan tersebut, yang paling sering dijumpai adalah sariawan minor. Ciri-ciri sariawan minor adalah gejala minimal, berbentuk kecil, bulat atau oval, dikelilingi oleh halo kemerahan, memiliki diameter 2-4 milimeter, dan dialami oleh orang yang berusia 10-40 tahun.
Sariawan minor biasanya terdapat pada pipi, dasar mulut, lidah, dan mukosa bibir. Sariawan jenis ini dapat sembuh dalam waktu 7 hingga 10 hari, tidak meninggalkan jaringan parut, namun bisa kembali kambuh dalam waktu 1 hingga 4 bulan.
Sementara ciri-ciri sariawan mayor berupa lebih besar, durasi lebih lama, lebih terasa sakit jika dibandingkan dengan sariawan minor, oval atau bulat, memiliki diameter satu sentimeter atau lebih, disekitarnya terdapat bengkak, dan dimulai setelah pubertas.
Sariawan mayor biasanya terdapat pada sebagian lidah, langit-langit mulut, dan mukosa mulut. Sariawan jenis ini dapat sembuh dalam jangka waktu 10 hingga 40 hari, sering kambuh, dan meninggalkan jaringan parut.
Sedangkan ciri-ciri sariawan yang mirip penyakit herpes diantaranya terasa sangat sakit, dialami oleh wanita, dimulai dari vesikel yang cepat menjadi banyak, ukurannya sebesar kepala peniti, kecil-kecil, dan biasanya dialami oleh orang berusia di atas 30 tahun.
Sariawan ini biasanya terdapat pada mulut, dan lama-lama semakin besar. Sariawan ini dapat sembuh dalam jangka waktu minimal 10 hari dan sangat sering kambuh.
Cara Mencegah Sariawan
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah sariawan. Diantaranya menggunakan pasta gigi atau obat kumur yang mengandung glucose oxidase dan amyloglucosidase atau triclosan, berhati-hati saat menyikat gigi, mengonsumsi suplemen atau makanan yang mengandung vitamin C, vitamin V, zinc, dan zat besi.
Selain itu hindari memakai pasta gigi atau obat kumur yang memiliki kandungan sodium lauryl sulfate, hindari stres, serta rajin gosok gigi setelah bangun tidur, setelah makan, dan sebelum tidur.
Semoga Bermanfaat.
Leave a Reply