Pemarah Ternyata Meningkatkan Risiko Jantung dan Stroke ? Marah merupakan suatu kondisi yang mana semua orang pasti pernah mengalaminya. Marah sendiri dapat terjadi karena berbagai macam hal yang menjadi penyebabnya. Namun walaupun marah menjadi suatu hal yang wajar dialami oleh setiap orang, disarankan untuk setiap orang tidak menjadi pribadi yang pemarah dan memiliki emosi yang tidak stabil. Pasalnya menjadi pribadi yang seringkali marah – marah dikatakan rentan akan risiko terhadap serangan jantung dan stroke.
Menjadi Pribadi Pemarah Ternyata Meningkatkan Risiko Jantung dan Stroke
Menurut para ahli mengungkapkan bahwa emosi yang seringkali meluap – luap akan dapat membuat hormon dalam tubuh menjadi berubah – ubah. Hal ini juga seringkali berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. menurut Naomi Wilkinson yang merupakan seorang ahli kesehatan mengungkapkan bahwa seseorang yang seringkali marah – marah ternyata tidak hanya dapat meningkatkan risiko akan jantung dan stroke saja. Lebih dari itu, seringkali marah akan memungkinkan seseorang mengalami pendarahan otak, infeksi saluran kandung kemih dan bahkan dapat menyebabkan kelelahan dalam jangka panjang.
Menurut hasil sebuah penelitian yang dilakukan di Kanada dan di publikasikan di Jurnal Criculation mengemukakan bahwa semakian sering orang merasa marah dan kesal terhadap sesuatu, hal ini akan dapat meningkatkan risiko jantung dan stroke sampai 80 persen. Selain itu menurut Dr Andrew Smyth dari McMaster University mengungkapkan bahwa rasa khawatir dan emosi yang meluap akibat sering marah – marah dapat menyebabkan aliran darah yang menuju jantung menjadi tersumbat. Dan hal ini juga dapat menyebabkan aliran darah menuju ke otak menjadi tersumbat pula dan bahkan pecah. Oleh karenanya menurut para ahli sangat menyarankan agar setiap orang dapat meredam rasa marahnya dan senantiasan bersabar.
Seseorang yang seringkali marah – marah, disebutkan tidak hanya memiliki risiko terhadap masalah jantung dan stroke saja. Menurut peneliti lain juga mengungkapkan bahwa orang yang mudah marah akan memiliki risiko meninggal dunia pada usia muda.
Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan di European Heart Journal menemukan bahwa seseorang yang seringkali marah – marah akan memiliki kemungkinan meninggal dalam usia muda lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang senantiasa menjadi pribadi yang sabar dan mampu menjaga emosinya tetap stabil.
Nah sementara itu, agar kita semua bisa terhindar dari berbagai risiko akan penyakit berbahaya seperti halnya jantung dan stroke atau bahkan sejenisnya, menurut para ahli sangat menyarankan agar setiap orang senantiasa bersabar dan tidak menjadi pribadi yang suka marah. Selain itu para ahli juga menyarankan agar kita selalu dapat menjaga emosi tetap stabil, tenang dan tidak mudah terpancing akan emosi yang menimbulkan orang menjadi marah. Lebih dari itu menjadi pribadi yang tetap bersabar juga baik untuk kesehatan mental. Semoga bermanfaat.
Leave a Reply